Pengantar Ilmu Ekonomi Perekonomian Dua Sektor
tugas tutorial online pengantar ilmu ekonomi
oleh gadis manis
Rangkuman materi modul 7 sampai 9 BMP Pengantar
Ilmu Ekonomi
Perekonomian Dua Sektor
Sebuah perekonomian mempunyai empat komponen pengeluaran, yaitu sektor
rumah tangga, swasta, pemerintah dan sektor luar negeri (asing). Tiga komponen
yang pertama merupakan unsur dari perekonomian domestik atau perekonomian
tertutup. Pada saat semua komponen perekonomian dilibatkan disebut dengan
perekonomian terbuka.
Perekonomian dua sektor merupakan penyederhanaan dalam mempelajari sisem
perekonomian secara keseluruhan. Keseimbangan dalam perekonomian dua sektor
merupakan keseimbangan dari sisi pendapatan dan sisi pengeluaran yang dilakukan
oleh sektor rumah tangga dan sektor swasta, dengan mengabaikan sektor
pemerintah dan sektor luar negeri.
Perilaku pengeluaran yang dilakukan oleh sektor rumah tanngga bisa
dilakukan dengan membuat fungsi konsumsi dan fungsi tabungan, untuk melihat
bagaimana perubahan pendapatan terhadap tingkat pengeluaran konsumsi dan
tabungan. Kecenderungan bagi sektor rumah tangga untuk melakukan konsumsi
disebut dengan Marginal Propensity to Consume (MPC), sedangkan kecenderungan
bagi sektor rumah tangga untuk melakukan tabungan disebut dengan Marginal
Propensity to Save (MPS).
Perekonomian Tiga
Sektor
Perekonomian tiga sektor terdiri dari sektor rumah tangga, sektor
bisnis/swasta, dan sektor pemerintah. Masuknya pemerintah dalam perekonomian
memberi dampak yaitu berkurangnya tingkat pendapatan yang siap dibelanjakan
akibat dari dikenakannya pajak terhadap pendapatan. Pajak yang dikenakan oleh
pemerintah akan mengurangi tingkat pendapatan yang siap dikonsumsikan.
Pendapatan yang siap dikonsumsi dikurangi dengan pajak, disebut dengan
pendapatan disposible.
Jenis pajak yang dikenakan oleh pemerintah dapat diklasifikasikan
menjadi empat jenis, yaitu sebagai berikut:
1.
Pajak regresif
Merupakan pungutan pajak
dengan persentase yang semakin menurun, jika pendapan yang kena pajak semakin
bertambah besar.
2.
Pajak progresif
Merupakan pungutan pajak
dengan persentase yang semaikn naik,
jika pendapatan yang kena pajak semakin bertambah besar.
3.
Pajak
proporsional
Merupakan pungutan pajak
dengan persentase yang tetap, berapapun besarnya pendapatan yang kena pajak.
4.
Pajak tetap
(lump sum tax).
Merupakan pungutan pajak
dengan nilai yang tetap, berapapun besarnya pendapatan yang kena pajak.
Pengertian Uang
Uang merupakan alat
pertukaran penting dalam proses perdagangan dan digunakan disemua negara.
Secara definitif, uang adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat
tukar atau pembayaran yang sah, yang diatur oleh undang-undang suatu negara dan
diakui oleh negara-negara lain. Menurut sadono sukirno, suatu benda bisa
digunakan sebagai uang harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1.
Nilainya tidak
mengalami perubahan dari waktu kewaktu.
2.
Mudah dibawa-bawa.
3.
Mudah disimpan
tanpa mengurangi nilainya.
4.
Tahan lama.
5.
Jumlahnya
terbatas.
6.
Bendanya
mempunyai mutu yang sama.
Fungsi-fungsi utamanya yaitu
sebagai berikut:
1.
Alat tukar
2.
Satuan pengukur
nilai
3.
Alat penimbun
kekayaan.
Fungsi utama uang sebagai
alat tukar akan mempermudah transaksi perdagangan. Jika tidak ada uang sebagai
alat tukar maka transaksi dilakukan melalui barter. Namun demikian, terdapat
kelemahan utama dalam sistem barter, yang disebut dengan double coincidence
atau dua kebetulan.
Penawaran uang bisa
dikategorikan ke dalam dua kelompok, yaitu M1 dan M2. M1 merupakan jenis uang
yang paling mudah digunakan untuk melakukan transaksi. M1 disebut dengan uang
transactions money. M1 terdiri dari, uang logam, uang kertas atau plastik,
rekening giro atau giral. M2 merupakan beberapa jenis uang yang tidak bisa
langsung digunakan untuk transaksi, yang sering disebut dengan near money. M2
terdiri dari, M1, rekening tabungan, deposito.
Permintaan terhadap uang
pada dasarnya dapat dibagi ke dalam dua bagian besar yaitu, permintaan untuk
transaksi dan permintaan atas aset. Keputusan seseorang untuk memegang uang
dipengaruhi oleh tingkat bunga.
Lembaga Keuangan Bank dan Bukan Bank
Lembaga-lembaga keuangan
yang kegiatan utamanya adalah berkaitan dengan uang. Uang disini bukan sebagai
pendapatan, tetapi merupakan suatu komoditi dengan uang sebagai barangnya.
Kegiatan tersebut terutama melakukan pemberian pinjaman atau menerima tabungan.
Balas jasa yang digunakan adalah berupa bunga atau bagi hasil dalam sistem
keuangan yang berdasarkan syariah.
Lembaga keuangan dapat
diklasifikasikan kedalam dua kelompok, yaitu bank dan lembaga keuangan yang
bukan bank.
1.
Lembaga keuangan
berupa bank.
Bank adalah badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada
masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Bisa dikategorikan menjadi, bank umum,
bank sentral dan bank perkreditan rakyat (BPR).
Seperti disebutkan dalan
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan
sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 10 tahun 1998, kegiatan
usaha yang dapat dilakukan BPR adalah:
a.
Menghimpun dana
dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka, tabungan
dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu;
b.
Memberikan
kredit;
c.
Menyediakan
pembiayaan dan penempatan dana berdasarkan prinsip syarian, sesuai dengan
ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia;
d.
Menempatkan
dananya dalam bentuk sertifikat Bank Indonesia, deposito berjangka, sertifikat
deposito dan/atau tabungan pada bank lain.
Kegiatan usaha yang dilarang
dilakukan oleh BPR adalah:
a.
Menerima
simpanan berupa giro dan ikut serta dalam lalu lintas pembayaran;
b.
Melakukan usaha
dalam valuta asing;
c.
Melakukan
penyertaan modal;
d.
Melakukan usaha
perasuransian;
e.
Melakukan usaha
lain di luar kegiatan usaha yang dapat dilakukan oleh BPR.
2.
Lembaga Keuangan
Bukan Bank (LKBB)
Contoh-contoh lembaga
keuangan bukan bank misalnya, lembaga asuransi, bursa saham, pegadaian, korasi
simpan pinjam, dan perusahaan daerah perkreditan kecamatan (PDPK).
Lembaga keuangan bukan bank
merupakan lembaga ekonomi atau sosial yang kegiatan utamanya berkaitan dengan
uang, baik berbadan hukum atau tidak, yang diatur oleh Departemen keuangan atau
pemerintah daerah.
Penciptaan Uang Oleh Bank
Umum
Penciptaan uang disini
adalah penciptaan uang giral (rekening koran) yang dilakukan oleh bank atas
simpanan uang dari nasabah bank. Tabungan giral terbagi menjadi dua jenis, pertama
adalah tabungan giral utama yaitu tabungan giral yang didapat bank dari setoran
nasabah ke bank umum atau melalui cek dari bank lain. Kedua adalah tabungan
giral derivatif, dimana terciptanya tabungan giral tanpa adanya storan dana
dari nasabah.
Bank umum bisa melakukan
proses penciptaan uang giral dengan menerima dana dari pihak ketiga lalu
menyalurkannya dalam bentuk pinjaman (kredit) yang dibekikan dalam bentuk giro.
Rasio cadangan pada bank umum merupakan suatu proporsi dari dana pihak ketiga yang
harus disimpan dibank, dan tidak boleh disalurkan menjadi pinjaman kepada para
peminjam.
Bank Sentral
Setiap perekonomian suatu
negara terdiri dari dua sektor, yaitu sektor real dan sektor moneter. Sektor
real merupakan sektor perekonomian yang menghasilkan barang dan jasa, sedangkan
sektor moneter merupakan sektor yang melakukan aktivitas perekonomian dengan
uang sebagai komoditinya.
Dalam kapasitasnya sebagai
bank sentral, Bank Indonesia mempunyai satu tujuan tunggal yaitu mencapai dan
memelihara kesetabilah nilai rupiah. Kesetabilan nilai rupiah ini mengandung
dua aspek, yaitu kesetabilan nilai mata uang terhadap barang dan jasa, serta
kesetabilan nilai rupiah terhadap mata uang negara lain. Aspek pertama
tercarmin pada perkembangan leju inflasi, sementara aspek kedua tercermin pada
perkembangan nilai tukar (kurs) rupiah terhadap mata uang negara lain.
Fungsi bank sentral meliputi
berikut ini:
1.
Pengaturan
permintaan uang yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
2.
Pengawasan
perbankan
3.
Penyimpanan
cadangan tunai dari bank umum
4.
Penyimpanan dan
pengelola cadangan devisa negara
5.
Lender of the
last resort (pemberi pinjaman terakhir)
6.
Penyelenggara
keliring perbankan
7.
Mencetak dan
memusnahkan uang.
Tugas Bank Sentral yang
utama adalah menjadikan sektor moneter selalu berada dalam keseimbangan.
Kebijakan moneter adalah kebijakan yang ditetapkan dan dilaksanakan oleh Bank
Indonesia untuk mencapai dan memelihara kesetabilan nilai rupiah, yang antara
lain dilakukan melalui pengendalian jumlah uang beredar dan/atau suku bunga.
Berbagai kebijakan moneter yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia adalah sebagai
berikut:
1.
Operasi pasar
terbuka (open market police)
2.
Tingkat cadangan
minimum ( Reserve requirement/RR)
3.
Penetapan
tingkat diskonto
4.
Pengaturan
kredit atau pembiayaan
5.
Moral suasion
Leader of the last resort
mengandung makna jika bank-bank umum mengalami kesulitan dalam likuiditas dan
sudah mencoba mencari pinjaman dari bank-bank umum atau pihak lainnya, namun
gagal maka Bank Sentral akan bertindak sebagai pihak terakhir yang dapat
membantu.
Perekonomian Empat Sektor
Perkembangan
perekonomian suatu negara tidak akan lepas dari perkembangan ekonomi
internasional. Suatu negara akan selalu tergantung pada perekonomian asing
karena tidak semua barang dan jasa yang dibutuhkan oleh suatu negara dapat
disediakan sendiri oleh perekonomian domestik. Suatu negara akan melakukan
perdagangan dengan negara lainnya berdasarkan keunggulan absolut (absolute
advantage) atau keunggulan komparatifnya (comparative advantage).
Menurut
sadono sukirno, peran perdagangan luar negeri dalam meningkatkan perekonomian
adalah sebagai berikut:
1.
Mempertinggi
efisiensi penggunaan faktor produksi
2.
Memperluas pasar
produksi dalam negeri
3.
Mempertinggi
produktivitas kegiatan ekonomi
Perekonomian 4 sektor
terdiri dari sektor rumah tangga, sektor swasta, sektor pemerintah, dan sektor
luar negeri.kebijakan luar negeri pada sisi kebijakan ekonomi merupakan
kebijakan tarif masuk atas barang yang diimpor dan kebijakan tarif atas barang
yang akan diekspor. Keuntungan absolut merupakan keuntungan dalam memproduksi
suatu barang dengan menggunakan sumber daya yang lebih kecil daripada
negara-negara lainnya. Hubungan yang searah antara pendapatan nasional dan
impor mengandung arti terdapat kecenderungan untuk naiknya impor seiring dengan
naiknya pendapatan nasional.
Keuangan Internasional
Interaksi ekonomi antara
perekonomian domestik dan luar negeri tidak hanya terjadi dalam bentuk
transaksi perdagangan barang dan jasa saja, melainkan juga dalam bentuk
masuknya modal/dana dari sektor luar negeri atau keluarnya modal/dana ke luar
negeri.
Catatan yang menunjukan
nilai berbagai jenis transaksi yang terjadi antara suatu negara dengan negara
lainnya disebut dengan neraca pembyaran (Balance of payment). Neraca pembayaran
terdiri dari transaksi berjalan (Current Account) dan neraca modal (Capital
Account).
Perekonomian internasional
melibatkan berbagai negara dengan berbagai jenis mata uang. Nilai dari berbagai
mata uang relatif berbeda bila kita bandingkan daya belinya dari tiap mata uang
terhadap suatu barang. Perbedaan daya beli tiap mata uang ini akan memberikan
suatu nilai tukar atau kurs dari tiap mata uang dunia. Sistem nilai tukar yang
dianut oleh berbagai negara terdiri dari dua jenis sebagai berikut:
1.
Sistem nilai
tukar tetap (fixed rate) merupakan kebijakan nilai tukar domestik (rupiah)
terhadap mata uang asing yang besarnya ditentukan oleh pemerintah.
2.
Sistem nilai
tukar mengambang/Fleksibel (floating rate) merupakan sistem nilai tukar yang
memberikan kebebasan terhadap pasar untuk menentukan tingkat kurs antara mata
uang domestik dengan mata uang asing.
Baca Juga: proses sistem politik
Comments
Post a Comment