kisi kisi Bahasa Indonesia Universitas Terbuka
Bahasa Indonesia
oleh : Gadis Manis
Inisiasi 1
Saudara mahasiswa, sebelum kita membahas materi
tutorial Anda perlu memahami tujuan tutorial
yang kami rumus ke dalam kompetensi khusus berikut ini.
Kompetensi
Khusus
Setelah mengikuti
tutorial ini mahasiswa dapat menjelaskan:
Berdasarkan kompetensi
khusus di atas, topik-topik yang akan kita bahas pada tutorial I ini adalah Sejarah
Perkembangan Bahasa Indonesia, Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia. Mari kita
bahasa satu persatu topik-topik tersebut.
Pada masa perjuangan dulu melalui
rapat-rapat dan kongres pemuda, para pejuang kita memilih Bahasa Melayu
sebagai cikal bakal bahasa Indonesia. Bahasa melayu yang telah berabad-abad
menjadi bahasa penghubung atau lingua franca dipillih dan disetujui
secara aklamasi sebagai bahasa persatuan. Suku Jawa, Sunda, Minangkabau, Batak, dan suku lain di
Indonesia jumlahnya lebih banyak dibandingkan penutur bahasa Melayu di
Indonesia. Namun, dengan rela dan senang hati menerima para pejuang kita
menyetujui keputusan “Bahasa Melayu” sebagai cikal bakal bahasa Indonesia.
Bahasa
Indonesia memiliki kedudukan sebagai
Bahasa Nasional dan Bahasa Negara. Di dalam kedudukannya sebagai bahasa
nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai:
(1)
lambang
kebanggaan nasional,
(2)
lambang
identitas nasional,
(3)
alat
pemersatu berbagai suku bangsa, dan
(4)
alat
perhubungan antardaerah dan antarbudaya.
Di dalam
kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai:
(1)
bahasa
resmi negara,
(2)
bahasa
pengantar di dalam dunia pendidikan,
(3)
alat di
dalam urusan pemerintahan, dan
(4)
alat
pengembang kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi.
Fungsi-fungsi (sebagai
bahasa negara) ini tertera dalam Undang-undang Dasar 1945, Bab XV, Pasal 36.
Saudara mahasiswa, demikian ringkasan materi tutorial kita. Silakan Anda
ikuti kegiatan diskusi pada ruang diskusi. Kami akan memfasilitasi atau
membantu Anda jika ada masalah dalam memahami materi ini.
Selamat Berdiskusi
Baca Juga: kisi kisi Universitas Terbuka
|
Comments
Post a Comment